Skip ke Konten

FGD Pascasarjana, Prof. Sugeng Ungkap Pentingnya Cascading dan Mutu dalam Penyusunan Renstra

Humas IAIN Parepare- Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) dalam rangka penyusunan Rencana Strategis (Renstra) untuk periode 2025–2029. Kegiatan ini digelar di Ruang Seminar Gedung Pascasarjana. Senin (04/08/2025), diikuti oleh Rektor IAIN Parepare, Prof. Hannani, Direktur dan Wakil Direktur Pascasarjana, serta seluruh ketua program studi di Pascasarjana.


FGD ini menghadirkan narasumber nasional, Prof. H. Sugeng Listyo Prabowo, Dosen Magister Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Dalam pemaparannya, Prof. Sugeng membagikan wawasan mendalam mengenai pentingnya integrasi antara Renstra dan perencanaan operasional kelembagaan. 


Prof. Sugeng menekankan pentingnya Renstra sebagai dokumen induk yang harus diturunkan secara sistematis ke dalam berbagai perencanaan, seperti  Rencana Operasional (Renop), hingga anggaran tahunan. Ia mengingatkan bahwa penyusunan anggaran tidak dapat dilakukan tanpa merujuk pada Renstra yang sah.


“Kalau tidak ada dokumen strategisnya, maka perencanaan anggaran pun tidak bisa disusun. Karena itu, penyusunan Renstra harus ditopang dengan pengawalan mutu yang kuat dan terintegrasi,” tegasnya.


Dalam pemaparannya, Prof. Sugeng juga mengajak peserta untuk mereviu Renstra sebelumnya (2020–2024), dan menyelaraskannya dengan kebijakan nasional terbaru, termasuk RPJPN 2025–2045 serta draft Renstra Kementerian Agama 2025–2029 yang saat ini masih menunggu pengesahan resmi.


Proses cascading atau penurunan sasaran strategis dari pusat ke satuan kerja menjadi langkah penting dalam sinkronisasi dokumen Renstra di tingkat perguruan tinggi.


Sementara itu, Rektor IAIN Parepare dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjadikan Renstra sebagai pedoman utama dalam pelaksanaan semua program akademik dan kelembagaan. Menurutnya, Renstra bukan sekadar dokumen formal, melainkan pedoman strategis yang menjadi dasar bagi semua aktivitas akademik dan kelembagaan.


“Renstra ini adalah ‘kitab suci’ kita dalam merancang dan melaksanakan program-program ke depan. Maka semua pihak, mulai dari pimpinan hingga dosen dan prodi, harus memahami dan menjadikannya acuan utama,” tegas Rektor.


FGD berlangsung aktif dengan diskusi yang konstruktif, menghasilkan berbagai masukan yang akan menjadi bahan utama dalam finalisasi dokumen Renstra Pascasarjana 2025–2029.


Kegiatan ini diharapkan menjadi fondasi kuat dalam pembangunan Pascasarjana IAIN Parepare yang adaptif, unggul, dan relevan dengan perkembangan zaman. (aen/mif)

di dalam Berita
Inovasi Mahasiswa KKN IAIN Parepare, Hadirkan Rumah Belajar di Desa Cipotakari