Skip ke Konten

Dosen Bahasa Inggris, Kalsum, Terpilih sebagai Mentor Internasional TESOL untuk Guru Indonesia

Humas IAIN Parepare- Kabar membanggakan kembali datang dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare. Salah satu dosen bahasa Inggris, Kalsum, berhasil lolos dan terpilih sebagai mentor dalam program bergengsi TESOL Self-Study: Teaching and Assessing Young Learners (TAYL) yang disponsori oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta melalui Regional English Language Office (RELO).


Kalsum menjadi satu dari 90 mentor yang terseleksi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Mereka bertugas mendampingi sekitar 1.605 guru sekolah dasar (SD) hingga Madrasah Ibtidaiyah (MI) dalam kursus pengembangan profesional untuk meningkatkan kualitas pengajaran bahasa Inggris.


Dalam keterangannya, Kalsum menjelaskan bahwa Program TAYL merupakan inisiatif kolaborasi besar. "Program ini adalah kolaborasi antara Office of English Language Programs, Bureau of Educational and Cultural Affairs Departemen Luar Negeri A.S., RELO Kedutaan Besar A.S. Jakarta, serta TESOL International Association, asosiasi profesional terbesar di dunia bagi pengajar bahasa Inggris," jelasnya.


Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa program ini juga melibatkan kementerian di Indonesia. "Kami bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui GTK Dikdas, serta Kementerian Agama melalui Direktorat Guru Madrasah dan Direktorat Pesantren," tutur Kalsum, menunjukkan betapa strategisnya program ini bagi pendidikan nasional.


Kalsum menerangkan bahwa perannya sebagai mentor sangat krusial. Ia bersama para mentor lainnya bertugas untuk memfasilitasi, membimbing, sekaligus menjadi penghubung utama antara RELO, TESOL, dan para peserta guru di lapangan.


"Saya akan mendampingi kelompok guru yang terdiri dari 25 hingga 30 orang," ujar Kalsum. Tugasnya pun beragam. "Tidak hanya membimbing mereka dalam penyelesaian setiap modul pembelajaran, tetapi juga memantau diskusi, memfasilitasi pertemuan daring, serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan kolaboratif," terangnya.


Kursus TAYL sendiri dirancang selama 60 jam self-study dengan enam modul utama. Kalsum memaparkan materi yang akan didiskusikan bersama para guru. "Materinya mencakup pengembangan anak, pemerolehan bahasa, pendekatan instruksional dalam pengajaran bahasa Inggris, pembelajaran di kelas, pemantauan dan asesmen, hingga perencanaan pembelajaran. Semua modul ini akan kami diskusikan intensif di bawah arahan saya," jelasnya.


Program ini telah dimulai sejak September hingga Desember 2025, dengan agenda penting seperti Opening Ceremony Virtual pada 22 September 2025, pertemuan mentor dan peserta berkala setiap dua minggu, dan diakhiri dengan Closing and Celebration of Success pada pertengahan Desember.


Menanggapi kesempatan ini, Kalsum mengungkapkan rasa syukurnya. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur karena memiliki kesempatan untuk belajar langsung dari para mentor kegiatan TAYL, TESOL, dan juga di sisi lain bisa membantu guru-guru dalam belajar bahasa Inggris," ungkapnya dengan antusias.


Ia melihat program ini sebagai ajang berbagi pengalaman dan ilmu. "Jadi, kami bisa berbagi pengalaman, belajar langsung dari RELO, dan kemudian menjadi mentor untuk guru-guru. Saya sangat bersyukur menjadi bagian dari kegiatan ini,” tutup Kalsum. (aen/mif)

di dalam Berita
IAIN Parepare Teguhkan Semangat Kebangsaan dalam Upacara Hari Kesaktian Pancasila