Humas IAIN Parepare --- Alfiansyah Anwar, dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, resmi meraih gelar Doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya pada promosi doktor di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Rabu (28/5/2025).
Promosi doktor ini merupakan bagian dari ujian akhir program studi Doktor pada Pascasarjana UIN Alauddin Makassar yang berlangsung di lantai 1 gedung Pascasarjana. Acara ini menjadi momen penting dalam perjalanan akademik Alfiansyah yang telah menyelesaikan penelitian di bidang etika komunikasi penyiaran.
Dalam sidang terbuka ini, Alfiansyah diuji oleh sembilan orang tim penguji yang terdiri dari para profesor dan doktor berpengalaman, termasuk Prof. Hamdan Juhannis, Prof. Abustani Ilyas, Prof. H.M. Sattu Alang, Dr. H. Kamaluddin Tajibu, Dr. M. Qadaruddin, Dr. Arifuddin Tike, Dr. Ramli, dan Dr. Iskandar.
Menariknya, tiga di antara tim penguji merupakan dosen IAIN Parepare, yaitu Dr. M. Qadaruddin sebagai kopromotor, Dr. Ramli sebagai penguji utama, dan Dr. Iskandar sebagai penguji eksternal, yang menunjukkan kolaborasi akademik antar institusi.
Disertasi Alfiansyah berjudul "Etika Komunikasi Penyiaran dalam Program Komisi Khusus Islami terhadap Penanaman Pemahaman Keagamaan (Studi Kasus pada TV Peduli Parepare)". Penelitian ini menggali bagaimana media lokal berperan dalam menyampaikan pesan religius secara etis dan komunikatif.
Dalam presentasinya, Alfiansyah menjelaskan bahwa pokok masalah penelitiannya adalah menjaga keseimbangan antara penyampaian pesan keagamaan dengan penerapan prinsip-prinsip etika komunikasi, khususnya dalam konteks program televisi lokal.
Ia menyampaikan bahwa tujuan dari penelitiannya adalah untuk meninjau program Komisi Khusus Islami (KKI) di TV Peduli Parepare dari perspektif etika komunikasi penyiaran, menganalisis pelaksanaannya, dan melakukan evaluasi menggunakan pendekatan SWOT.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa program KKI memuat tiga aspek utama: dakwah, pendidikan, dan hiburan. Program ini disajikan secara lisan, interaktif, dan dalam format talkshow, yang semuanya mematuhi prinsip etika komunikasi dengan penggunaan bahasa yang jelas dan relevan.
Format siaran langsung di media sosial memungkinkan interaksi langsung dengan audiens, menciptakan kedekatan antara penyiar dan penonton. Talkshow yang ditayangkan juga memberikan ruang diskusi mendalam terkait isu-isu keislaman yang aktual dan edukatif.
Melalui analisis SWOT, Alfiansyah menemukan kekuatan program ini terletak pada aksesibilitas dan konten yang menarik. Peluangnya termasuk memperkuat persatuan masyarakat Parepare. Namun demikian, masih ada kelemahan seperti keterbatasan alat penyiaran dan tantangan menjaga kualitas siaran langsung.
Dalam sesi tanya jawab, tim penguji memberikan sejumlah pertanyaan kritis yang membedah disertasi secara mendalam. Alfiansyah menjawabnya dengan tenang dan argumentatif, yang pada akhirnya mengantarkannya meraih gelar Doktor dengan penuh apresiasi dari seluruh tim penguji. (Irm/Suh)